Kontak Person
Jl. Ade Irma Suryani Nasution, No. 11. Metro Pusat. Kota Metro
Senin-Jumat
Website ini merupakan media informasi publikasi dan komunikasi TP PKK Kota Metro dalam menyampaikan informasi kegiatan dan dalam upaya mendukung tercapainya program kerja Pemerintah guna pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga masyarakat Kota Metro
PKK selalu mendorong modernisasi organisasi PKK melalui penguatan pemberdayaan (empowerment) dan berjalan di atas prinsip no one left behind atau pemberdayaan yang tidak menyisakan satu wargapun yang tidak dapat menikmati hasil, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals Tahun 2030 yang menjadi target bersama secara global
Tim Penggerak PKK Kota Metro adalah salah satu Tim Penggerak PKK Kota yang berada di wilayah Provinsi Lampung, dengan luas lingkup kerja 768,74 km2 yang terdiri dari lima Tim Penggerak PKK Kecamatan dan 22 Tim Penggerak PKK Kelurahan
Sebagai mitra pemerintah, PKK hadir mendukung program unggulan pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan pemerintah kota yakni program Gemerlang (Generasi Emas Metro Cemerlang), program JAMA-PAI (Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu) dan program MB2 (Metro Bangga Beli).
Kepengurusan Ny.dr. Silfia, Tim Penggerak PKK Kota Metro memiliki berbagai inovasi program unggulan
Sistem Informasi Manajemen yang Efisien-Transparan-Ringkas dan Otomatis
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Tabungan Subuh
Gerakan Peduli Kanker Serviks dan Payudara
Pengajian Rutin Tim Penggerak PKK dan Majelis Taklim Masjid Taqwa
Posyandu Binaan PKK
Omongan Amanah Perlakuan Lunak dan Kasih
Koperasi Konsumen UP2K PKK “Metro Sakai Sambayan
Arisan Sedot Tinja
dibentuk dan dikelola oleh Pokja 3 Tim Penggerak PKK Kota Metro dan MYLS
Pancasila adalah landasan ideologi negara Indonesia, dan terdiri dari 5 prinsip yang tidak terpisahkan, meliputi : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila digali dari nilai budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan diri sendiri atau keluarga. Mengembangkan rasa kebersamaan, taat pada peraturan dan hukum yang berlaku, berbudi pekerti luhur serta berwatak mulia
Bertujuan untuk mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, sesuai dengan perkembangan teknologi yang berlaku
Pangan Dimaksudkan untuk menanamkan kesadaran betapa pentingnya makanan sehari-hari untuk pertumbuhan dan kesehatan jasmaniah/rohaniah dalam membentuk keluarga yang sehat, cerdas dan kuat. Pentingnya makanan sehari-hari yang sehat, murah dan bergizi serta pengolahan makanan yang sesuai dengan kegunaannya. Halaman yang kosong perlu dimanfaatkan untuk ikut meningkatkan produksi pangan.
Sebagai salah satu kebutuhan dasar, pakaian sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan. Di berbagai daerah, PKK menggalakkan upaya untuk dapat memanfaatkan produk bahan dan corak pakaian setempat, dengan mencintai produksi dalam negeri.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembentukan manusia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan meliputi pendidikan dalam lingkungan keluarga, seperti pengertian tentang arti anak bagi keluarga, kewajiban orang tua terhadap anak, cara mendidik anak, merawat dan membimbing anak, pendidikan budi pekerti, agama dan persiapan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan dasar, kejuruan atau ketrampilan maupun pendidikan non formal dan pendidikan seumur hidup. Dalam pendidikan dimaksudkan pula untuk mempersiapkan generasi penerus dengan sebaik-baiknya agar mereka itu dapat melaksanakan tugasnya di masa yang akan datang.
Dalam hal ini PKK memanfaatkan jalur pendidikan non-formal. Dengan adanya Program “Wajib Belajar”, maka PKK menganjurkan keluarga untuk dapat memberikan pendidikan yang baik bagi putera-puterinya. Anak laki-laki maupun perempuan, perlu mendapat kesempatan belajar yang sama. Sebagai mitra pemerintah, maka dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Dalam rangka Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”, yang dapat disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa pendidikan adalah proses seumur hidup. PKK juga melaksanakan program Keaksaraan Fungsional. Proses belajar program ini berdasarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan peserta kursus. Selesai kursus kelompok belajar diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya kelompok diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan atau kursus untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk makanan dan minuman yang hasilnya dapat dijual. Ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia. Perhatian khusus ditujukan pada kesehatan ibu dan anak, pasangan usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mendekatkan sistem pelayanan kesehatan kepada golongan ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), dengan kader Posyandu yang terlatih. Ada 5 Pelayanan Dasar di Posyandu, yaitu : Imunisasi, Gizi, Keluarga Berencana, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan Penanggulangan Diare. Secara teratur ibu hamil memeriksakan diri di Posyandu, dan membawa anak balitanya untuk pemeriksaan kesehatan (penimbangan anak dan imunisasi). PKK menyelenggarakan Jambore Nasional Kader Posyandu yang diadakan sekali dalam lima tahun. Untuk meningkatkan kepedulian kepada para lanjut usia (Lansia), diadakan juga Posyandu Lansia
PKK menganjurkan pembentukan koperasi sebagai upaya pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan pendapatan. Koperasi juga merupakan jalur yang baik dalam melatih mewujudkan prinsip kehidupan demokratis dan kerjasama antar-manusia. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di beberapa daerah ditingkatkan menjadi koperasi. Selain manfaat bagi peningkatan ekonomi keluarga, koperasi juga dapat menjadi jalur menciptakan lapangan kerja setempat.
Program ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan lingkungan secara ekologis. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor yang sangat penting dewasa ini. Banyak bencana alam yang disebabkan karena lingkungan yang rusak. PKK memberikan penyuluhan sederhana agar lingkungan tidak dirusak dan mencegah pencemaran sumber air, antara lain tidak membuang sampah di sungai atau selokan, serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dan penyuluhan – penyuluhan kesehatan lingkungan.
Perencanaan sehat mencakup antara lain upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien dengan memperhatikan kepentingan masa depan. Anjuran untuk meyimpan uang di Bank, melaksanakan Keluarga Berencana, adalah anjuran kongkrit yang digalakkan dalam program ini. Dalam hal keuangan dianjurkan agar hidup keluarga tidak “besar pasak dari tiang”. Mampu untuk membagi waktu dengan baik, yaitu waktu untuk mengelola rumahtangga, untuk bekerja, beristirahat, santai bersama keluarga, membagi pekerjaan dikalangan anggota keluarga yang didasarkan kemampuan masing-masing. Semua ini dapat membantu dalam upaya membangun kehidupan keluarga yang lebih teratur, terarah, efektif, efisien dan membawa bahagia bagi setiap anggota. Pada dasarnya 10 Program Pokok PKK sudah mencakup upaya memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan fisik, mental dan sosial.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals Tahun 2030 yang menjadi target bersama secara global. Untuk mencapai kesuksesan programnya, dr. Silfia Naharani Wahdi, Sp.KKLP., M.M., juga menerapkan lima pendekatan, yaitu kolaboratif, sinergis, komprehensif, partisipatif, dan down to earth/bottom up.
Perubahan sosial tidak bisa dilakukan sendirian. Mengubah keadaaan harus dilakukan bersama-sama dengan banyak pihak. Kolaborasi memungkinkan suatu masyarakat untuk dapat terus maju dan berkembang, begitu juga dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengedepankan model kerjasama, salah satunya adalah Penta-Helix/Hexa-helix. Kolaborasi dalam konsep Penta-Helix merupakan kegiatan kerjasama untuk melakukan optimasi peran dari unsur pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media.
Setiap hal yang disinergikan satu sama lain akan tercipta suasana yang baik, terutama dalam hal pemberdayaan. dr. Silfia selalu bersinergi dengan organisasi wanita Kota Metro pada setiap kegiatan seperti GOW, DPW (Dharma Persatuan Wanita), LKKS, PERWOSI Kota Metro, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) cabang Kota Metro dan lain-lain. Sesuatu yang berat jika dilakukan bersama akan menjadi mudah. Inilah yang menjadi semangat untuk saling membantu satu sama lain.
Pemberdayaan masyarakat umumnya dirancang dan dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan. Contohnya adalah kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit Covid-19 yang dilakukan melalui inovasi Wakuncar (Waktu Kunjung Cari Data dan Informasi). Wakuncar diluncurkan di Kota Metro pada saat pandemi Covid-19 sedang berada pada puncak penularannya pada pertengahan Tahun 2021.
Program akan berhasil menstimulasi kemandirian masyarakat jika bersifat partisipasif, artinya masyarakat ikut merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasinya. Tentu saja dalam prosesnya, pendamping harus berkomitmen untuk membina dan mengarahkan masyarakat secara jelas. Program-program PKK dilaksanakan dengan partsipasi masyarakat di tingkat komunitas.
merupakan sosok pimpinan yang kerap turun ke bawah, bukan untuk pencitraan, tetapi untuk mendengar aspirasi warga terutama kaum perempuan. Dengan mendengarkan aspirasi dari pelaku UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) dan, UMKM, Pasar Rakyat, dan lain-lain, maka aspirasi dari masyarakat bawah (buttom up) dapat langsung ditangkap oleh dr. Silfia untuk menjadi bahan dan masukan di dalam menentukan kebijakan yang akan didiskusikan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Bulanan PKK Kota Metro.
Terwujud nya keluarga yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa,berahlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju-mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hokum dan lingkungan.
Terdiri 5 Tim Penggerak PKK Kecamatan dan 22 Tim Penggerak PKK Kelurahan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga