Rapat Koordinasi Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Keluarga Beresiko Stunting Kota Metro Tahun 2023.
Selasa (07/10/2023) bertempat di Gedung Aula Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Keluarga Beresiko Stunting Kota Metro Tahun 2023.
Acara ini dibuka oleh Walikota Metro dr.Wahdi Sp.OG (K).,M.H. yang sekaligus menjadi keynote speaker, turut hadir pula dr.Silfia Naharani,Sp.KKLP selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro dalam acara ini sebagai Narasumber. Kegiatan ini merupakan upaya penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Metro dalam meningkatkan koordinasi dan sinergitas antar unsur TPK dari unsur Kader KB, Kader PKK maupun tenaga kesehatan, juga meningkatkan wawasan TPK dan PIK R/M tentang pengetahuan/ pemahaman terkait Stunting dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Metro.
Tim Pendamping Keluarga (TPK) Beresiko Stunting Kota Metro adalah Tim yang terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu unsur Kader KB, Kader PKK dan Tenaga Kesehatan/ Bidan. TPK dibentuk mulai tahun 2022 melalui Surat Keputusan Walikota Metro Nomor 184/KPTS/D-8/2022 tanggal 7 Maret 2022. TPK secara efektif mulai melaksanakan tugas pendampingan terhadap sasaran yaitu Keluarga Berisiko Stunting sejak dicanangkannya Apel Siaga TPK Nusantara Bergerak secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Metro pada Bulan Mei 2022.
Pada tahun 2022 sasaran Pendampingan TPK adalah : Calon Pengantin, Ibu Hamil dan Ibu Pasca Salin. Sedangkan pada Tahun 2023, sasaran pendampingan bertambah. Selain Calon Pengantin, Ibu Hamil dan Ibu Pasca Salin, TPK juga melaksanakan pendampingan Terhadap Bayi di bawah Dua Tahun (Baduta) dan Bayi di bawah 5 Tahun (Balita).
Secara nasional target prevalensi Stunting yang harus dicapai ditetapkan sebesar 14% (empat belas persen) pada tahun 2024, data terakhir menunjukkan Angka Prevalensi Stunting Kota Metro sudah berada di Angka 10,4 dan berhasil melampaui target tersebut. Keberhasilan ini merupakan wujud dari komitmen seluruh jajaran terkait mulai dari Camat, Tim Penggerak PKK maupun UPT Kesehatan/ Puskesmas untuk membimbing dan memantau kinerja Kader TPK di wilayahnya masing-masing.
Pada pelaksanaannya, Tim Pendamping Keluarga menghadapi tantangan yang berat karena masih banyak masyarakat yang belum mengerti apa itu Stunting dan mengapa pencegahan stunting merupakan hal yang sangat penting. Kader PKK sebagai salah satu unsur dari TPK diharapkan dapat menjadi katalisator percepaatan penurunan stunting di Kota Metro.
